Program Studi : Pendidikan Kimia
Reg : B
Nama anggota kelompok menyimak :
1. Dina
Novianti (A1C313206)
2. Evi
Christina Gultom (A1C313080)
3. Hj.
Nelly (A1C310221)
4. Kumala
Suryo Atmojo (A1C313064)
5. Lailatun
Nahdiah (A1C313057)
6. Rabiah
(A1C313207)
7. Reni
Ernida (A1C313204)
8. Salamat
(A1C313058)
9. Siti
Jainab (A1C313077)
10. Yulia
Rahmayanti (A1C313071)
Pengertian keterampilan menyimak:
Menyimak adalah kegiatan
mendengarkan lambang–lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh
perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi untuk memperoleh pesan,
informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam
lambang lisan yang disimak.
Keterkaitan keterampilan menyimak dengan
keterampilan berbahasa lainnya:
1. Keterkaitan
keterampilan menyimak dengan keterampilan berbicara:
Keterampilan
menyimak dan keterampilan berbicara merupakan bentuk komunikasi dua arah.
Bentuk komunikasi dua arah itulah yang antara lain dapat melandasi pikiran
untuk menguraikan hubungan keduanya lebih lanjut.
Antara
berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat yang dapat dilihat dari
hal-hal berikut ini:
1. Ujaran (speech) biasanya dipelajari
melalui menyimak dan meniru (imitasi), oleh karena itu model atau contoh yang
disimak serta direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan serta
kecakapan berbicara.
2. Kata-kata yang akan dipakai serta kita pelajari
biasanya ditentukan oleh pengarang (stimuli) yang ditemui.
3. Meningkatkan keterampilan menyimak
berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
4. Bunyi suara merupakan suatu faktor
penting dalam peningkatan cara pemakaian kata-kata.
5. Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan
menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.
Kegiatan
menyimak di awali dengan mendengarkan dan pada akhirnya memahami apa yang
disimak. Untuk memahami isi bahan simakan diperlukan suatu proses berikut,
yaitu mendengarkan, mengidentifikasi, menginterprestasi atau menafsirkan,
memahami, menilai, dan yang terakhir menanggapi apa yang disimak.
Dalam hal
ini menyimak memiliki tujuan yang berbeda-beda yaitu untuk mendapatkan fakta,
mengevaluasi fakta, mendapat inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan
kemampuan berbicara.
Kegiatan
menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak
saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam
bercakap-cakap, diskusi, dan tanya jawab. Tidak ada gunanya orang berbicara
bila tidak ada orang yang menyimak dan tidak mungkin orang menyimak bila tidak
ada orang yang berbicara.
2. Keterkaitan
keterampilan menyimak dengan keterampilan membaca:
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan
berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa
ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis.
Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap
unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan
(membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau
informasi.
Keterampilan menyimak juga
merupakan faktor penting keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara
efektif. Penelitian para pakar atau ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan
antara menyimak dengan membaca sebagai berikut:
a. Pengajaran
serta petunjuk-petunjuk dalam membaca disampaikan oleh sang guru melalui bahasa
lisan, dan kemampuan sang anak untuk menyimak dengan pemahaman ternyata penting
sekali.
b. Kosa
kata simak yang sangat terbatas mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dengan
membaca secara baik.
c. Pembeda-pembeda
atau diskriminasi pendengaran yang jelek seringkali dihubungkan dengan membaca
yang tidak efektif dan mungkin merupakan suatu faktor pendukung atau suatu faktor
tambahan dalam ketidakmampuan membaca.
d. Menyimak
turut membantu sang anak untuk menangkap ide pokok atau gagasan utama yang
diajukan oleh sang pembicara, bagi para siswa yang lebih tinggi kelasnya
ternyata bahwa membaca lebih unggul daripada menyimak sesuatu yang mendadak dan
memahami informasi yang terperinci.
3. Keterkaitan
keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis:
Menulis dan menyimak merupakan aktifitas berbahasa, di
mana keterampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat
produktif. Antara menyimak dan menulis memiliki hubungan yang erat dari menyimak
sutu ujaran atau informasi dapat menumbuhkan kreatifitas untuk menulis hasil simakan
yang diperoleh. Dan dituangkan dalam suatu karya tulis, baik itu cerpen, puisi
dan prosa.
Jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Menyimak ekstensif
b. Menyimak intensif
c. Menyimak sosial
e. Menyimak sekuder
f. Menyimak esteik
g. Menyimak kritis
h. Menyimak
konsentratif
i.
Menyimak kreatif
j.
Menyimak introgatif
k. Menyimak
penyelidikan
l.
Menyimak pasif
m. Menyimak
selektif
Aplikasi
keterampilan menyimak dalam pembelajaran:
Di dalam perkuliahan, seorang
mahasiswa
menyimak penjelasan dosen. Demikian halnya seorang penulis, dia harus pandai-pandai
menyimak suatu informasi yang baru sebagai bahan tulisannya. Melalui menyimak maka si penulis mendapat suatu informasi
yang baru sebagai bahan tulisannya. Melalui menyimak ini penulis tidak hanya
memperoleh ide
atau informasi untuk tulisannya, tetapi juga
menginspirasi tata saji dan struktur penyampaian lisan yang menarik hatinya,
yang akan berguna untuk aktifitas menulisnya.