Jumat, 01 November 2013

Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Program Studi : Pendidikan Kimia

Reg : B

Nama anggota kelompok menyimak :
1.      Dina Novianti (A1C313206)
2.      Evi Christina Gultom (A1C313080)
3.      Hj. Nelly (A1C310221)
4.      Kumala Suryo Atmojo (A1C313064)
5.      Lailatun Nahdiah (A1C313057)
6.      Rabiah (A1C313207)
7.      Reni Ernida (A1C313204)
8.      Salamat (A1C313058)
9.      Siti Jainab (A1C313077)
10.  Yulia Rahmayanti (A1C313071)

Pengertian keterampilan menyimak:

Menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang–lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam lambang lisan yang disimak.
Keterkaitan keterampilan menyimak dengan keterampilan berbahasa lainnya:

1.      Keterkaitan keterampilan menyimak dengan keterampilan berbicara:
Keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara merupakan bentuk komunikasi dua arah. Bentuk komunikasi dua arah itulah yang antara lain dapat melandasi pikiran untuk menguraikan hubungan keduanya lebih lanjut.
Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat yang dapat dilihat dari hal-hal berikut ini:
1.      Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi), oleh karena itu model atau contoh yang disimak serta direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan serta kecakapan berbicara.
2.       Kata-kata yang akan dipakai serta kita pelajari biasanya ditentukan oleh pengarang (stimuli) yang ditemui.
3.      Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
4.      Bunyi suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan cara pemakaian kata-kata.
5.       Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.
Kegiatan menyimak di awali dengan mendengarkan dan pada akhirnya memahami apa yang disimak. Untuk memahami isi bahan simakan diperlukan suatu proses berikut, yaitu mendengarkan, mengidentifikasi, menginterprestasi atau menafsirkan, memahami, menilai, dan yang terakhir menanggapi apa yang disimak.
Dalam hal ini menyimak memiliki tujuan yang berbeda-beda yaitu untuk mendapatkan fakta, mengevaluasi fakta, mendapat inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, dan tanya jawab. Tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak dan tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara.

2.      Keterkaitan keterampilan menyimak dengan keterampilan membaca:
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi.
Keterampilan menyimak juga merupakan faktor penting keberhasilan seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Penelitian para pakar atau ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan antara menyimak dengan membaca sebagai berikut:
a.       Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca disampaikan oleh sang guru melalui bahasa lisan, dan kemampuan sang anak untuk menyimak dengan pemahaman ternyata penting sekali.
b.      Kosa kata simak yang sangat terbatas mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dengan membaca secara baik.
c.       Pembeda-pembeda atau diskriminasi pendengaran yang jelek seringkali dihubungkan dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan suatu faktor pendukung atau suatu faktor tambahan dalam ketidakmampuan membaca.
d.      Menyimak turut membantu sang anak untuk menangkap ide pokok atau gagasan utama yang diajukan oleh sang pembicara, bagi para siswa yang lebih tinggi kelasnya ternyata bahwa membaca lebih unggul daripada menyimak sesuatu yang mendadak dan memahami informasi yang terperinci.

3.      Keterkaitan keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis:
Menulis dan menyimak merupakan aktifitas berbahasa, di mana keterampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat produktif. Antara menyimak dan menulis memiliki hubungan yang erat dari menyimak sutu ujaran atau informasi dapat menumbuhkan kreatifitas untuk menulis hasil simakan yang diperoleh. Dan dituangkan dalam suatu karya tulis, baik itu cerpen, puisi dan prosa.

Jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
            a.   Menyimak ekstensif
            b.   Menyimak intensif
            c.   Menyimak sosial
e.       Menyimak sekuder
f.       Menyimak esteik
g.      Menyimak kritis
h.      Menyimak konsentratif
i.        Menyimak kreatif
j.        Menyimak introgatif
k.      Menyimak penyelidikan
l.        Menyimak pasif
m.    Menyimak selektif

Aplikasi keterampilan menyimak dalam pembelajaran:

Di dalam perkuliahan, seorang mahasiswa menyimak penjelasan dosen. Demikian halnya seorang penulis, dia harus pandai-pandai menyimak suatu informasi yang baru sebagai bahan tulisannya. Melalui menyimak maka si penulis mendapat  suatu informasi yang baru sebagai bahan tulisannya. Melalui menyimak ini penulis tidak hanya memperoleh ide atau informasi untuk tulisannya, tetapi juga menginspirasi tata saji dan struktur penyampaian lisan yang menarik hatinya, yang akan berguna untuk aktifitas menulisnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar